Mari Berkenalan

My photo
Bandar Tasik Selatan, Kuala Lumpur, Malaysia
An Arab-Malay from dad and Chinese-Indonesian from mom. Proudly to be born in Malaysia and proudly to have descended from Indonesia. Speak in Malay but write in English fluently. ex-11th Elementary School, Bukittinggi; ex-4th Junior High School, Bukittinggi; ex-1st Madrasah Aliyah, Bukittinggi; ex-South Lake City High School, Kuala Lumpur; ex-Negeri Sembilan Matriculation College; Civil and Structural Engineering, National University of Malaysia student and University of Indonesia student. Golf, Futsal, Badminton, Chess, Handball. Manchester United FC, Negeri Sembilan FA, Semen Padang FC, Germany football national team, Malaysia national football team. Facebooking, Twitting, Blogging, Karaoke.

Rakan-Rakan Pengikutku

Syukur Kita Kepada Allah

8:48 AM / Ilham terbitan: 'Ariff Ansaruddin /

Assalamualaikum, dah lama saya tak sentuh laptop ni. Ya, memang pun. Jikalau ada yang melihat saya update status atau apa-apa feed news muncul daripada Facebook saya, means saya online guna fon atau pc lain. That's why ada yang nak chat dengan saya namun saya tak balas, sebab saya biarkan Facebook online tak bertuan. Sorry la kalau ada kerja tak tersentuh, atau soalan tak dijawab, atau jemputan tak direspons di Facebook.

Entry kali ini nak bercakap mengenai Alhamdulillah. Atau dalam konteks yang lebih luas, bersyukur. Kerap kali kita terlupa akan kebesaran Allah, rahmat Allah yang dapat kita nikmati sehingga sekarang ini. Saya terbaca entry ex-classmate saya semasa di SLCHS, Zabri Zaini di sini. Bagaimana seandainya seseorang yang celik melihat dan tiba-tiba dia buta? Oleh sebab itu, bagaimana perasaan anda apabila melihat damainya alam ciptaan Tuhan, paduan ilmu dan keimanan? Si buta pastinya teramat sangat melihat indahnya alam kurniaan Allah ini. Itu baru sepasang bola mata, belum lagi sepasang telinga atau yang lainnya.

Maka itulah, kita sewajibnya mengucapkan syukur kepada Allah, setiap saat setiap waktu kita merasakan nikmat kurniaan-Nya. Sekurang-kurangnya mengucapkan Alhamdulillah. That's the simplest way. Unless if you are mute then you can't speak, so praise Allah in your heart. Tak mampu lagi? GO DIE Godai la ekau!

Apabila manusia buta mata hatinya dengan limpahan kekayaan

Namun ada di kalangan kita, termasuk saya sendiri yang kufur nikmat, menyalahgunakan nikmat kurniaan Allah secara salah. You have sepasang mata yang tak rabun, boleh lihat orang jarak jauh, then kau pergi usha minah-minah yang ada di tepi jalan yang sedang 'menjual' dan menjual tubuhnya. Sorry la kalau saya terkasar bercakap, namun itulah realiti zaman sekarang. Maka tidak hairanlah semakin ramai generasi yang makin jauh menyimpang daripada ajaran dan syariat Allah.

Ada mata namun jarang membaca Al-Qur'an.
Ada lisan namun jarang melantunkan zikir.
Ada telinga namun berat untuk mendengar tazkirah.
Ada tangan namun tidak menggunakan di jalan Allah.
Ada kaki namun jarang sekali menjekakkan kaki ke masjid.
dan, ...
Ada hati namun tidak mahu berfikir mengagungkan Allah di atas segala perkara
Itulah realiti zaman sekarang. Tak usah hairan.

Ucaplah Alhamdulillah, syukur kita kepada Allah

Akhir sekali, saya mengajak diri saya sendiri dan para pembaca blog saya ini, usah beratkan lisan anda untuk memuji kebesaran Allah, mengucapkan Alhamdulillah, kerana Allah Maha Pemberi lagi Maha Pengampun. Wassalamulaikum.

p/s: bukalah pintu maaf-Mu dan ampunilah dosaku, bimbinglah kami ya Allah menuju kepada-Mu, rindu kami menatap wajah-Mu, rindu pada-Mu ya Allah...


Labels:

1 komen:

Anonymous on June 21, 2011 at 8:53 AM

alhamdulillah, alhamdulillah
Our praises to Allah, Our praises to Allah.

Post a Comment